Pasar Properti Di Asia Sudah Berambah Ke Online

regional internet penetration properti

Dunia industri real estate khususnya di Asia semakin dimudahkan dengan adanya teknologi internet sebagai tempat pencarian dan transaksi via online. Saat ini orang tidak perlu lagi melihat media-media konvensional seperti koran untuk dapat mencari rumah yang diinginkan.

Salah satu situs properti global, Lamudi, telah merilis laporan yang disajikan dengan simple dan dapat diakses dengan mudah melalui website dalam laporannya yang bernama “Real Estate in the Emerging Markets“. Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa agen properti di 16 negera berkembang di dunia telah menggunakan website sebagai cara paling ampuh untuk memasarkan industri real estate. Laporan ini dirangkai melalui sebuah proses survey online kepada para pencari rumah serta para agen properti yang ada dimasing-masing negara.

Dalam rilisnya, negara-negara di kawasan Asia yang masuk di dalam laporan tersebut adalah Indonesia, Filipina, Pakistan, Bangladesh, Myanmar dan Sri Lanka.

Laporan-Regional-Internet-Penetration

Ada angka-angka yang menarik dalam laporan tersebut, bahwa di Indonesia 96 persen dari total agen properti yang menjadi responden survey tersebut mengungkapkan bahwa internet saat ini sering digunakan pada waktu melakukan proses pencarian rumah. Sama halnya dengan Negara Filipina, yang mana 90 persen dari agen mengatakan bahwa website merupakan media yang paling sering digunakan bagi mereka yang ingin mencari rumah.

Ini artinya keberadaan website memang sudah menjalar ke semua lini dan aspek bidang kehidupan.

Bahkan, di negara Pakistan yang notabene media konvensional masih populer, saat ini keberadaan listing real estate online mulai berkembang. Begitu juga di Myanmar, yang penggunaan internet belum diramai di negara berkembang lainnya. Di Myanmar 62 persen agen real estate mengemukakan bahwa internet kadang digunakan oleh pencari rumah, sedangkan 29 persen lainnya mengatakan website sering digunakan.

Optimisme kian meningkat dari 86 persen agen yang disurvey, mereka optimis bahwa 10 tahun lagi perkembang industri real estate khususnya bidang pencarian rumah melalui online akan semakin meningkat. Hal ini tentu akan memudahkan proses transaksi real estate.

Global Co-Founder dan Managing Director Lamudi, Kian Moini, mengatakan “Seiring datangnya tahun 2015, laporan ini juga menyoroti pertumbuhan yang fenomenal yang kami akan harapkan terjadi di pasar properti Asia di bulan-bulan berikutnya. Ini juga sebagian besar terjadi karena kuatnya pertumbuhan ekonomi ditambah berkembangnya kelas menengah dan kenaikan kekayaan, yang trennya sedang kita lihat di seluruh pasar Lamudi Asia.”

Dalam laporan ini juga dibahas mengenai berbagai masalah seseorang ketika mencari rumah di wilayan Asia. Seperti masalah harga, kondisi lingkungan apakah kondusif atau tidak dan lokasi yang menjadi faktor utamanya.

Laporan ini dapat diakses di situs Lamudi melalui dua versi yaitu Bahasa Inggris (www.lamudi.co.id/research) dan Bahasa Indonesia (www.lamudi.co.id/research-bahasa/).

Tentu laporan dari 16 negara yaitu Indonesia, Filipina, Myanmar, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Yordania, Saudi Arabia, Nigeria, Kenya, Tanzania, Moroko, Ghana, Pantai Gading, Meksiko and Kolombia, ini sangat membantu dalam industri real estate ke depannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *