Sebagai seorang muslim, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal adalah suatu kewajiban yang tak boleh dilanggar. Selain menghindari dosa, konsumsi makanan yang halal juga akan mendatangkan keberkahan dalam diri kita. Misalnya saja dikaruniai tubuh yang sehat dan tidak mudah sakit. Itu salah satu keberkahan yang bisa didapatkan.
“Wahai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan sesungguhnya syetan itu adalah
musuh yang nyata bagi kamu.” – QS. Al Baqarah : 168
Tapi, di jaman sekarang ini banyak restoran dan tempat makan bertaburan dimana-mana. Hal ini membuat kita sebagai konsumen harus ekstra cerdas dalam memilih makanan yang memberikan jaminan halal.
Tidak menjadi jaminan dengan makan di warung makan sederhana akan mendapatkan makanan yang halal, begitu pula makan di tempat restoran yang modern sekaligus. Lalu bagaimana caranya? Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencari tahu apakah tempat makan atau restoran tersebut memiliki sertifikat Halal dari MUI.
Untuk mencari tahunya bisa dengan bertanya ke pihak restoran tersebut atau kalau produk makanan minuman bisa dilihat pada kemasannya apakah ada logo Halal MUI. Bisa juga dengan mencari tahu langsung ke Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI via website resminya atau via SMS dengan cara ketik HALAL(spasi)MerekProduk kirim ke 98555 (tarif 1000/sms).
Nah, nanti Anda akan mendapatkan informasi apakah produk tersebut sudah Halal atau belum.
Saya sendiri sangat mendapatkan informasi yang bermanfaat sekali saat acara Kumpul Blogger Bareng Hokben pada Sabtu (4/6/2016) kemarin di HokBen Jl. Kaliurang KM 5.5, Depok, Kec. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam acara tersebut, diisi langsung oleh Ibu Ir. Hj. Osmena Gunawan, Wakil Direktur LPPOM MUI Pusat, yang menyampaikan materi seputar Pengenalan Sertifikasi Halal & Sistem Jaminan Halal.
Sebagai seorang muslim, tentu saya sangat mendapatkan dari manfaat yang disampaikan oleh beliau.
Beliau menyampaikan bahwa makanan saat ini itu banyak yang sekedar mudah disajikan, punya penampilan yang menarik selera dengan aroma dan warna yang sesuai minat konsumen. Apalagi sudah ada campur tangan IPTEK dalam pengolahannya, sehingga hal ini perlu adanya sertifikasi Halal agar makanan yang disajikan tetap sesuai dengan syariat Islam. Konsumen pun juga menjadi yakin jika makanan yang dikonsumsinya halal, dan tak perlu ragu lagi.
“Jika suatu Produk telah bersentuhan dengan teknologi dan sudah tidak nampak lagi bentuk asli dari bahan tersebut, maka produk tersebut dapat dikategorikan sebagai produk yang syubhat (samar)” – Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML (Ketua Komisi Fatwa MUI 1980 – 2000)
Alhamdulillah, kemarin ketika acara di sana, saya juga mendapatkan informasi bahwa Hokben Restoran Halal. Ya, HokBen atau yang dulunya Hoka-Hoka Bento adalah restoran modern bergaya Jepang yang sudah memiliki sertifikat Halal MUI. Sehingga saya tak perlu ragu lagi untuk makan berbagai menu yang dihidangkan di HokBen.
Tentu proses untuk mendapatkan sertifikat Halal MUI ini tidak mudah. Tapi yang jelas, HokBen telah memenuhi 11 Kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH) yang merupakan salah satu faktor penentu untuk mendapatkan sertifikat Halal MUI.
11 Kriteria SJH tersebut sebagai berikut :
- Kebijakan Halal
- Tim Manajemen Halal
- Pendidikan dan Pelatihan
- Bahan
- Produk
- Fasilitas Produksi
- Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis
- Penanganan Produk untuk yang tidak memenuhi kriteria
- Mampu Telusur (Traceability)
- Internal Audit
- Kaji Ulang Manajemen (Management Review)
Jika belum percaya jika HokBen adalah restoran yang halal, coba cek via sms dengan ketika format seperti di atas, HALAL(spasi)HOKBEN kirim ke 98555.
Atau bisa berkunjung ke Hokben melihat sertifikat Halal, sekaligus mencoba makanan khas Hokben yang ala-ala Jepang tapi tetap cita rasa Indonesia. Apalagi di bulan Ramadhan kali ini ada promo paket Ramadhan, Bento Ramadhan.
Nah itulah sedikit informasi untuk Anda khususnya kaum muslim agar mendapatkan makanan yang benar-benar halal meskipun itu disajikan di restoran.
